-->

MEWARTAKAN KERAHIMAN ILAHI

 

MEWARTAKAN KERAHIMAN ILAHI

 


Meskipun tahun belas kasihan telah berakhir, tapi karya belas kasihan belum berakhir: pintu belas kasihan telah ditutup di basilika dan keuskupan kita beberapa tahun lalu tetapi pintu belas kasihan yang hidup tetap dibuka 24 jam sehari. Gerbang belas kasihan Yesus tidak memiliki kunci, belas kasihannya mengalir seperti sungai ke semua jiwa. Dia adalah sumber dan tempat perlindungan belas kasih yang tak terbatas itu. Yesus mengundang semua orang untuk datang ke sumber belas kasih-Nya terutama pada hari Minggu Kerahiman Ilahi untuk mendapatkan belas kasihan cuma-cuma dari rahmat yang luar biasa. 

“Gereja,” tulis Paus Yohanes Paulus II, “haruslah menganggap sebagai salah satu tugas utamanya - di setiap tingkat sejarah manusia dan teristimewa di abad modern sekarang ini - mewartakan serta menghadirkan ke dalam jiwa misteri kerahiman yang secara luar biasa dinyatakan dalam Yesus Kristus” (Dives In Misericordia). 

Pentingnya mewartakan Kerahiman Ilahi merupakan tema yang terus-menerus muncul dalam Buku Catatan Harian St Faustina:

“Wartakanlah bahwa kerahiman adalah sifat Allah yang utama. Segala karya tangan-Ku dimahkotai dengan belas kasih (BHSF #301)….” 

“Putri-Ku terkasih, tulislah kata-kata ini: hari ini hati-Ku telah beristirahat di dalam biara ini. Beritakanlah kerahiman-Ku dan kasih-Ku kepada dunia. 

Api kerahiman berkobar-kobar di dalam diri-Ku. Aku ingin menumpahkannya ke atas jiwa-jiwa manusia. Oh, betapa pedihnya penderitaan yang mereka timpakan pada-Ku apabila mereka tidak mau menerimanya!” 

“Putri-Ku, lakukanlah apa saja yang dapat engkau lakukan untuk menyebarkan devosi kepada kerahiman-Ku. AKu akan menggenapi apa yang tidak dapat engkau lakukan. Katakan kepada umat manusia yang sedang sakit ini supaya mereka mendekatkan diri kepada Hati-Ku yang Maharahim, dan Aku akan memenuhinya denga damai.” 

“Putri-Ku, katakan [kepada semua orang] bahwa Aku adalah Sang Kasih dan Sang Kerahiman sendiri. Apabila jiwa menghampiri Aku dengan penuh pengharapan, Aku akan memenuhinya dengan rahmat yang sedemikian melimpah sampai ia tidak mampu menampungnya di dalam dirinya sendiri, dan akan meluapkannya kepada jiwa-jiwa yang lain.” (BHSF #1074) 

“Jiwa-jiwa yang menyebarkan devosi kepada kerahiman Ilahi akan Kulindungi seumur hidupnya seperti seorang ibu yang penuh kasih sayang melindungi bayinya; dan pada saat kematiannya, Aku tidak akan tampil sebagai seorang Hakim bagi mereka, tetapi sebagai Juru Selamat yang maharahim. Pada saat terakhir itu, jiwa tidak akan mempunyai senjata apa pun untuk membela diri kecuali kerahiman-Ku. Berbahagialah jiwa yang sepanjang masa hidupnya membenamkan diri dalam Sumber Kerahiman sebab ia tidak akan dihadapkan pada pengadilan.” (BHSF #1075) 

“Hai Rasul kerahiman-Ku, beritakanlah kepada seluruh dunia kerahiman-Ku, beritakanlah kepada seluruh dunia kerahiman-Ku yang tak terhingga. Jangan berkecil hati karena kesulitan-kesulitan yang engkau hadapi dalam memberitakan kerahiman-Ku. Kesulitan-kesulitan yang menyebabkan hatimu sedemikian pedih ini memang diperlukan sebagai sarana pengudusanmu dan sebagai bukti bahwa karya ini adalah karya-Ku. Putri-Ku, cermatlah dalam menulis setiap kalimat yang Kukatakan kepadamu mengenai kerahiman-Ku sebab kata-kata-Ku ini dimaksudkan untuk untuk banyak jiwa yang akan memetik manfaat darinya.” (BHSF #1142)  

“Katakanlah kepada para imam-Ku bahwa para pendosa yang keras hati akan bertobat karena mendengarkan perkataan mereka saat para imam-Ku itu berbicara mengenai kerahiman-Ku yang tak terselami, mengenai cinta kasih dalam Hati-Ku bagi mereka. Kepada para imam yang mewartakan serta mengagungkan kerahiman-Ku, Aku akan menganugerahkan kuasa yang menakjubkan; Aku akan mengurapi perkataan mereka dan menyentuh hati orang-orang kepada siapa mereka berbicara (BHSF #1521).” 

“Putri-Ku, tulislah kata-kata ini: Semua jiwa yang memuliakan kerahiman-Ku dan menyebarluaskan devosi ini, dengan mendorong jiwa-jiwa lain untuk mengharapkan kerahiman-Ku, tidak akan mengalami ketakutan pada saat kematiannya. Kerahiman-Ku akan melindungi mereka dalam menghadapi pertempuran akhir itu ...” (BHSF #1540)

Pesan yang diberikan kepada St Faustina ini tidak dimaksudkan untuk dia sendiri, itu adalah pesan yang disebarkan ke seluruh dunia oleh anda dan saya, para rasul Kerahiman Ilahi. Setiap tahun pesta Kerahiman Ilahi mengingatkan kita bahwa kita dipanggil untuk menjadi rasul Kerahiman Ilahi, seperti Santa Faustina. 

Dunia saat ini lebih dari sebelumnya sangat membutuhkan belas kasihan Tuhan dan para rasul Kerahiman Ilahi. Ini adalah dunia yang sedang mengalami kekacauan total; di mana-mana dikelilingi oleh rasa takut, takut akan terorisme, senjata nuklir, kegiatan fasik, migrasi, kelaparan dan kemiskinan. Hari ini kejahatan, kejahatan dan kehancuran adalah cara hidup. Satu-satunya obat adalah kasih dan kemurahan Tuhan untuk diwartakan dan dihayati. Dunia membutuhkan rasul belas kasihan.

Setiap orang Kristen adalah rasul Kerahiman Ilahi; Anda adalah seorang rasul Kerahiman Ilahi. Paus Fransiskus berkata,

 

“Iman yang tidak bisa berbelas kasih, karena luka-luka Tuhan adalah tanda belas kasihan, bukanlah iman.” 

 

Iman kita harus dihayati secara praktis. Paus Fransiskus memohon kepada kita,

 

“Jadilah rasul Kerahiman Ilahi kepada mereka yang membutuhkan; menjadi kelembutan dan penghiburan Tuhan bagi yang sekarat dan tertekan.” 


Kita dipanggil untuk menjadi alat belas kasihan. Inilah tantangan kita sebagai orang Kristen.

 

Menjadi rasul belas kasih berarti menghidupi belas kasih Allah dengan berbelas kasih (Lukas 6:36) dan membawa panji belas kasih Allah sebagai pejuang belas kasihan. Kita harus memberi tahu orang-orang tentang belas kasih Tuhan, itu adalah pekerjaan seorang pemuja belas kasih ilahi.

2 Janji Tuhan Yesus yang ditujukan kepada siapa saja yang mau menjadi Rasul Kerahiman 

  • Mereka akan mengalami perlindungan keibuan Allah seumur hidup
  • Mereka akan memperoleh pertolongan istimewa pada saat kematian 

3 Janji Khusus Tuhan Yesus untuk para Imam 

  • Mereka akan diberi Allah kekuatan istimewa
  • Kata-kata mereka akan diurapi
  • Hati para pendengar akan tersentuh

Kesimpulan 

Hidup mengandalkan Tuhan Yesus

(Yesus Engkau Andalanku) 

“Putri-Ku, apakah engkau mengira bahwa yang engkau tulis mengenai kerahiman-Ku itu sudah cukup? Apa yang sudah engkau tulis itu hanyalah satu tetes air dibandingkan dengan samudra. Aku adalah Sang Kasih dan Sang Kerahiman sendiri.  Tidak ada kepapaan yang dapat bertanding dengan kerahiman-Ku, juga tidak ada kepapaan yang akan menyerap habis kerahiman-Ku sebab setiap kali diberikan, [kerahiman-Ku] makin meningkat. Jiwa yang mengandalkan Kerahiman-Ku adalah jiwa yang paling beruntung sebab Aku sendiri akan menjaganya.” (BHSF #1273) 

Melakukan karya belas kasih tanpa batas 

“Putri-Ku, kalau melalui engkau Aku minta agar manusia menghormati kerahiman-Ku, hendaknya engkau menjadi orang pertama yang unggul dalam harapan kepada kerahiman-Ku ini. 

Aku minta agar engkau melaksanakan perbuatan-perbuatan kerahiman, yang harus muncul dari kasih kepada-Ku. 

Kapan saja dan di mana saja, engkau harus mengamalkan belas kasihan kepada sesama. 

Engkau tidak boleh menghindarinya atau berusaha mencari-cari dalih untuk membebaskan diri darinya.” 

“Aku memberi engkau tiga cara untuk mengamalkan belas kasihan terhadap sesama: 

  • yang pertama: perbuatan,
  • yang kedua: perkataan,
  • yang ketiga: doa. 

Dalam tiga cara inilah tercakup sepenuhnya karya belas kasih, dan semua itu merupakan bukti kasihmu kepada-Ku yang tidak dapat dibantah. 

Dengan sarana-sarana ini, suatu jiwa memuji dan menghormati kerahiman-Ku. 

Sungguh, hari Minggu pertama sesudah Paskah adalah Pesta Kerahiman Ilahi, yang juga harus menjadi hari untuk karya belas kasihan. 

AKu menuntut penghormatan kepada kerahiman-Ku dengan perayaan yang meriah dan dengan penghormatan terhadap gambar yang sudah dilukis itu. 

Dengan menggunakan gambar itu, Aku akan memberikan banyak rahmat kepada jiwa-jiwa. 

Dan, gambar itu dimaksudkan untuk mengingatkan orang akan tuntutan-tuntutan kerahiman-Ku sebab bahkan iman yang paling kuat pun akan sia-sia kalau tidak disertai dengan perbuatan.” (BHSF #742)

 

Anggota dari kelompok ini harus melakukan sekurang-kurangnya satu perbuatan belas kasih dalam sehari; sekurang-kurangnya satu, tetapi dapat lebih banyak karena perbuatan-perbuatan seperti ini dengan mudah dapat dilakukan oleh siapa pun, bahkan yang paling miskin sekalipun. Ada tiga cara untuk melaksanakan perbuatan belas kasih: 

  • pertama, lewat kata-kata belas kasih, yakni dengan menyampaikan kata-kata pengampunan dan penghiburan;
  • kedua, kalau engkau tidak dapat menyampaikan kata-kata belas kasih, maka berdoalah, dan ini pun merupakan suatu perbuatan belas kasih; dan
  • ketiga, perbuatan belas kasih. Apabila Hari Terakhir tiba, kita akan dihakimi atas dasar perbuatan belas kasih, dan atas dasar ini kita akan menerima ketetapan yang kekal. (BHSF #1158)